TANDA TEMPO
Tempo berfungsi untuk menyatakan capat
lambatnya lagu dimainkan. Tempo pada lagu biasanya ditulis di atas sebelah kiri
lagu, baik pada lagu notasi balok maupun notasi angka.
Musik pada dasarnya terdiri atas
ketukan-ketukan. Oleh karena itu, kecepatannya dapat diukur. Alat yang
digunakan untuk mengukur kecepatan lagu atau banyaknya hitungan dalam satu
menit disebut metronome maelzel,
sering disingkat dengan inisial M.M. Nama tersebut diambil dari penciptanya Johan Nepomuk Maelzel (1770-1838) dari
Switzerland.
Misalnya,
lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R. Supratman ditulis dengan tempo M.M. q 96, artinya lagu tersebut harus dinyanyikan dalam
kecepatan 96 ketukan dalam waktu satu menit, dengan not seperempat sebagai
satuan hitungannya (kerena menggunakan tanda birama 4/4).
Tempo lagu dapat dibagi dalam tiga
kelompok, yaitu: lambat, sedang dan cepat. Berikut istilah-istilah tanda tempo:
· Tanda tempo lambat
-
Grave =
sangat lambat dan khidmat (40-44 M.M.)
-
Largo = lambat dan agung (46-50 M.M.)
-
Adagio =
sedikit lebih cepat dari Largo (52-54
M.M.)
-
Lento = lambat (56-58 M.M.)
· Tanda tempo sedang
-
Andante = secepat orang berjalan (72-76
M.M.)
-
Andantino = lebih cepat dari Andante
(80-84 M.M.)
-
Maestoso = agung dan mulia (88-92 M.M.)
-
Moderato = sedang (96-104 M.M.)
· Tanda tempo cepat
-
Allegretto = agak cepat dan riang (108-116 M.M.)
-
Allegro = cepat, hidup dan riang (132-138 M.M.)
-
Vivace = hidup dan riang (160-176 M.M.)
-
Presto = cepat (184-200 M.M.)
Selain
itu, ada tanda-tanda lain yang menunjukkan kecepatan lagu, yaitu:
-
Accelerando (accel) = semakin cepat
-
Ritardando (rit) = semakin lambat
-
Fermata =
lamanya diatur oleh penyanyi atau dirigen
-
Staccato =
terputus-putus
Metronome = Alat untuk mengukur
ketepatan tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar