Senin, 22 Oktober 2018

VOKAL , Mekanisme Terjadinya Suara dan Pernafasan

TEKNIK VOKAL
Bernyanyi merupakan sebuah kegiatan seni yang paling murah dalam hal sarana. Karena semua alat sudah dimiliki oleh setiap manusia. Alat-alat tersebut diantaranya adalah pita suara, hidung, paru-paru, dll. Tetapi tidak demikian mudah untuk menjadikan suara kita menjadi alat musik, yang siap untuk membangun karya seni. Hal ini harus dilakukan berbagai latihan yang terus menerus, atau disebut mengolah teknik vokal.

Mekanisme Terjadinya Suara.
Udara kita hirup melalui rongga hidung (inhalasi), pita suara terbuka. Udara masuk ke dalam paru paru. Lalu udara dihembuskan keluar melewati celah sempit, pita suara merapat, dan bergetarlah pita suara. Getaran ini dipantulkan ke ruang-ruang resonansi yang berada di seluruh tubuh kita. Lalu oleh alat-alat bicara getaran yang telah diperkuat tadi dibentuk.

Pita suara selain sebagai sumber suara, juga memberi ketinggian suara, warna suara, kekuatan suara, serta sifat/karakteristik suara.

Mengapa seseorang memiliki warna suara yang berbeda dengan orang yang lainnya?

Pernapasan.
Pernapasan dalam kegiatan bernyanyi tidaklah sama dengan pernapasan yang biasa dilakukan sehari-hari. Bernyanyi merupakan aktivitas yang bergantung pada pernapasan dalam, yang mana memerlukan adanya pengontrolan guna memperoleh hasil suara yang maksimal.

Untuk bernyanyi diperlukan napas yang panjang dan terukur. Paru-paru harus terisi secara maksimal,
ditunjang oleh otot-otot diafragma. Pengontrolan terjadi saat menghitup napas (inhakasi) dan
menghembuskan napas (Ekshalasi). Pada saat inhalasi, otot-otot diafragma harus dikendalikan agar dapat menunjang pernapasan yangdalam. Begitu pula pada saat ekshalasi, pengontrolan dilakukan untuk mengefisienkan pernapasan agar kestabilan suara dapat terjaga, serta menghindari pemborosan udara yang tersimpan.

Latihan 1.
1. Anda berdiri tegak.
2. Rabalah tulang rusuk paling bawah.
3. Letakkan dan sedikit memberi tekanan, tepatnya diantara tulang rusuk paling bawah dan perut
    bagian atas.
4. Inhalasi melalui hidung dengn perlahan dan lembut hingga mencapai udara yang maksimal.
5. Rasakan terjadinya gerakan, dan telapak tangan Anda terdorong ke luar.
6. Pada saat inhalasi, pastikan bahwa dada bagian atas tidak bergerak ke depan. Begitu pula pada
    bahu tidak ada gerakan ke atas.
7. Ketika ekshalasi telapak tangan bergerak ke dalam, rusuk mengempis dan perut kembali pada
    posisi normal.

Proses latihan dalam olah pernafasan, terdiri dalam 3 tahapan :
a. Inhalasi ; menghirup udara secara penuh secara cepat.
b. Ekshalasi ; menghembuskan napas secara perlahan, lembut dan teratur.
c. Relaksasi ; mengendurkan otot-otot.
Ketiga tahapan ini dilakukan berulang-ulang.

Alangkah mudahnya bernyanyi dengan memilki kemampuan pernapasan yang panjang. Hal ini secara
penuh akan menunjang pembentukan frase-frase lagu. Not-not dinyanyikan bersambungan tanpa merasa kelelahan.

Latihan 2 , (memperkuat otot-otot diafragma)
1. Lakukan inhalasi dengan menghirup udara sebanyak-banyaknya.
2. Tahan udara yang telah terkumpul dalam paru-paru selama 15 – 30 detik.
3. Lakukan ekshalasi secara penuh.
4. Relaksasi.
5. Lakukan berulang-ulang hingga kita memiliki peningkatan daya tahan.

Latihan 3, (pengontrolan ekshalasi)
1. Lakukan inhalasi dengan menghirup udara sebanyak-banyaknya.
2. Ekshalasi melalui hidung, dengan senandung satu nada (misal: do) atau diistilahkan humming           menutup rapat bibir.
3. Kendalikan ekshalasi tersebut bertahan hingga 10 – 30 detik.
4. Selama melakukan humming, rasakan getaran yang terjadi pada kepala bagian tengah                (pipi, hidung, bibir).
5. Lakukan berulang-ulang hingga kita memiliki peningkatan daya tahan.

Latihan 4, (peningkatan tenaga)
1. Nyanyikan nada : do – mi – sol – do’ – sol – mi – do – do’ – do , dalam satu kali inhalasi.
2. Lakukan berulang dengan nada do berubah (do=G, do=A, do = B, dan seterusnya, makin lama
    nada berubah semakin tinggi).
3. Lakukan dengan bentuk lain dengan urutan nada : do – re – mi - fa – sol – fa - mi – re – do – mi -
    sol – mi – do. Jika telah terbiasa, lantunkan dengan ‘la’ .
4. Patikan Anda melakukannya dengan satu kali inhalasi.
5. Lakukan berulang dengan nada do berubah (do=G, do=A, do = B, dan seterusnya, makin lama
    nada berubah semakin tinggi).


Latihan 5, (kontrol napas pada nada sama)
1. Nyanyikan nada : do-re-mi-fa-sol-sol-sol ....sol-fa-mi-re-do-do-do
2. Kendalikan napas yang digunakan untuk membunyikan nada yang sama.
3. Jika telah terbiasa, lantunkan dengan ‘la’ .
4. Lakukan berulang dengan nada do berubah (do=G, do=A, do = B, dan seterusnya, makin lama
    nada berubah semakin tinggi).

Masih banyak metoda yang dapat dikembangkan untuk berlatih ‘olah napas’ yang dapat ditentukan sendiri



Tidak ada komentar:

Posting Komentar